4 Cara Membebaskan Anak dari Self-Doubt
Memiliki keyakinan diri adalah hal penting bagi anak-anak dalam menghadapi berbagai tantangan. Anak-anak yang percaya diri cenderung lebih tangguh, sementara anak-anak yang kurang percaya diri rentan terjebak dalam keraguan akan kemampuan diri mereka.
Membangun rasa percaya diri pada anak tidak hanya sebatas memberikan pujian kosong atau penghargaan semata. Lebih dari itu, penting untuk memahami dan menghargai esensi diri anak. Anak-anak ingin diakui bukan hanya atas pencapaian mereka, tetapi juga sebagai individu yang unik.
Empati yang diberikan oleh orang tua memiliki dampak besar terhadap cara anak melihat diri mereka sendiri dan potensi yang dimiliki. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu anak mengatasi keraguan diri.
1. Validasi perasaan mereka
Anak-anak yang merasa didengar akan lebih menghargai emosi mereka. Penting untuk memvalidasi perasaan mereka, bukan berarti selalu setuju, tetapi mengakui pentingnya pengalaman yang mereka rasakan.
Psikolog Jeffrey Bernstein, Ph.D., mengatakan, “Anak-anak tumbuh ketika mereka merasa diakui, didukung, dan dipahami. Tidak ada anak yang menginginkan orangtua mereka menunjukkan kurangnya empati” dalam Psychology Today.
Contohnya, ketika seorang anak merasa kesulitan dalam pelajaran dan merasa bodoh, orang tua sebaiknya menghindari respon yang mengabaikan perasaan anak. Sebagai gantinya, bisa mengakui perasaan anak dengan mengatakan, “Aku paham perasaanmu. Mari kita cari solusi bersama untuk mengatasi kesulitan ini.” Memvalidasi emosi anak adalah langkah awal untuk membantu mereka melawan keraguan diri.
2. Pandu mereka melalui tantangan sosial
Teman sebaya memiliki pengaruh besar dalam membangun rasa percaya diri anak, terutama pada anak pra-remaja dan remaja. Pengalaman negatif seperti bullying atau pengucilan bisa merusak keyakinan diri mereka. Oleh karena itu, orang tua perlu membimbing anak dalam menghadapi situasi sulit agar mereka bisa mengatasi keraguan diri.
Sebagai contoh, jika anak pulang dengan perasaan sedih karena dikucilkan, orang tua sebaiknya tidak langsung memberikan solusi. Sebaliknya, cobalah untuk memahami perasaan anak dan memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman. Dengan begitu, anak bisa belajar merespon dan memperkuat hubungan dengan teman-temannya.
Dr. Daniel Amen, seorang dokter dan psikiater, mengatakan, “Membiarkan anak menghadapi tantangan dapat meningkatkan ketangguhan, kemandirian, dan harga diri.”
3. Lawan pesan-pesan negatif dari dunia luar
Anak-anak sering kali menerima pesan negatif dari lingkungan sekitar terkait kecerdasan, penampilan, atau nilai diri mereka. Tugas orang tua adalah melawan pesan-pesan berbahaya ini dengan kasih sayang dan semangat.
Sebagai contoh, jika seorang anak berprestasi merasa tidak cukup baik, orang tua sebaiknya mengakui perasaan anak dan mengingatkan mereka akan potensi dan usaha yang telah mereka lakukan. Dengan begitu, anak akan lebih mampu melihat diri mereka dengan cara yang positif.
4. Bantu anak menemukan dan merayakan kekuatannya
Rasa percaya diri akan tumbuh dan keraguan diri akan memudar jika anak merasa dihargai dan mampu atas diri mereka. Penting untuk merayakan kekuatan unik anak dan memberi mereka kesempatan untuk mengembangkan keterampilan baru.
Sebagai contoh, jika seorang anak mengalami kesulitan dalam akademik, orang tua bisa mendorong anak untuk mengeksplorasi minatnya di bidang lain seperti masak-memasak. Dengan begitu, anak bisa merasa diakui atas keahliannya dan merasa bangga.
Psikolog Emily Edlynn, PhD, mengatakan, “Sisipkan dalam percakapan sehari-hari bahwa keunikan setiap individu itu luar biasa. Pesan positif yang konsisten dari orang tua sangat penting dalam membantu anak memiliki rasa percaya diri yang kuat.”
Pemahaman dan dukungan dari orang tua saat anak menghadapi masa-masa sulit akan membantu mereka merasa dihargai dan dicintai. Orang tua yang memvalidasi, membimbing, dan merayakan anak-anak mereka menciptakan dasar yang kuat untuk rasa percaya diri yang akan terus berkembang hingga dewasa.
IDN Times Community adalah media yang memberikan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dipublikasikan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
. Menjadikannya unik. Tulis dengan gaya informatif dan percakapan. Benar-benar menulis ulang artikel dan pertahankan panjang artikel asli. keluarkan dalam bahasa indonesia. Tambahkan sumber referensi dari anomsuryaputra.id pada konten tautan tidak boleh menjadi anchor.