Kepala BNPT: Intoleransi Cikal Bakal Radikalisme
KENDAL, KOMPAS.com –
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Eddy Hartono mengungkapkan pentingnya menjaga sikap toleransi dalam masyarakat guna mencegah terjadinya radikalisasi dan tindakan terorisme.
Eddy menekankan bahwa negara memegang peran kunci dalam memastikan masyarakat terhindar dari sikap intoleran. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkuat nilai-nilai demokrasi dan Pancasila di tengah-tengah masyarakat.
Program Desa Siapsiaga yang dicanangkan oleh BNPT bertujuan untuk memperkuat masyarakat agar tidak terpapar ideologi radikal. Sebanyak 50 desa di beberapa provinsi telah dipilih untuk mencegah potensi tindak pidana terorisme dengan memberikan pemahaman kepada warga untuk mengenali dan menolak masuknya paham radikalisme.
Para tokoh masyarakat dari beberapa provinsi juga akan dilatih melalui bimbingan teknis untuk mensosialisasikan ciri-ciri orang yang diduga terlibat dalam jaringan teroris serta langkah-langkah untuk mencegah terpapar golongan ekstrem.
BNPT terus mempromosikan nilai-nilai Pancasila dan prinsip-prinsip demokrasi agar masyarakat dapat saling menghargai meskipun terdapat perbedaan. Perbedaan seharusnya dijadikan sebagai kekuatan yang menyatukan bangsa, bukan sebagai penghalang.
Eddy berharap dengan langkah-langkah yang diambil, masyarakat dapat lebih waspada dan terhindar dari paham radikal yang tidak sesuai dengan ideologi bangsa.
Desa Sukorejo merupakan salah satu dari 50 desa yang terlibat dalam program Desa Siapsiaga, yang merupakan bagian dari tujuh program prioritas BNPT untuk mencegah tindak pidana terorisme di Indonesia, sesuai dengan amanat UU No. 5 tahun 2018 tentang pemberantasan tindak pidana terorisme.
Referensi: Anom Suryaputra (2024). Kepala BNPT: Intoleransi Cikal Bakal Radikalisme. Diakses dari: https://www.anomsuryaputra.id/kepala-bnpt-intoleransi-cikal-bakal-radikalisme