Bank Indonesia Digeledah KPK, Nilai Tukar Rupiah Melemah

Bank Indonesia Digeledah KPK, Nilai Tukar Rupiah Melemah

Anom Suryaputra – Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengungkapkan bahwa dampak dari berita penggeledahan kantor Bank Indonesia oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah terasa di pasar keuangan.

Salah satu dampak yang paling terlihat adalah penurunan nilai tukar rupiah, yang terus melemah hingga mencapai angka Rp16.000 per dolar AS.

“Berita tersebut telah mempengaruhi kondisi pasar, termasuk nilai tukar rupiah,” jelasnya dalam konferensi pers di Jakarta.

Untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, Bank Indonesia telah melakukan intervensi dengan berbagai strategi, seperti Domestic Non-Delivery Forward (DNDF), pasar spot, dan pasar surat berharga negara (SBN). Selain itu, BI juga menggunakan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebagai instrumen pendukung.

Sumber: Anom Suryaputra

“Kami berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui tindakan intervensi dan kebijakan lainnya, termasuk penggunaan SRBI,” tambahnya.

Hingga pertengahan bulan Desember 2024, nilai tukar rupiah telah melemah sebesar 1,37% dibandingkan bulan sebelumnya.

Pelemahan ini dipicu oleh ketidakpastian di pasar global, terutama terkait dengan kebijakan di AS, kemungkinan penurunan suku bunga FFR yang lebih rendah, penguatan dolar AS secara umum, serta risiko geopolitik yang membuat investor global beralih kembali ke AS.