Jurus MG Biar Dapat Insentif Mobil Hybrid dari Pemerintah
Jakarta –
Mobil MG VS HEV belum memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif pajak penjualan atas barang mewah. Alasannya karena kendaraan tersebut masih diimpor secara utuh dari Thailand.
He Guowei, atau Alec, selaku Chief Executive Officer MG Motor Indonesia, mengungkapkan bahwa mereka sedang mengikuti regulasi insentif untuk mobil hybrid yang akan diterapkan di Indonesia.
“Saat ini, kami masih mengimpor dari Thailand. Insentif HEV hanya berlaku untuk produk yang diproduksi secara lokal. Jadi, kami belum bisa menikmatinya,” jelas Alec di Jakarta Selatan, Kamis (19/12/2024).
Alec juga mengungkapkan rencana peluncuran model hybrid dari ZS. Model ini akan mengalami penyegaran, termasuk versi internal combustion engine (ICE). Rencananya peluncuran akan dilakukan sekitar bulan Juli, di mana MG berencana memperkenalkan dua model SUV baru, salah satunya adalah varian hybrid.
“Tahun depan kami akan meluncurkan ZS yang baru, dan model hybrid ini akan diproduksi di sini,” tambah Alec.
“Sebelumnya kami sudah memiliki model HEV, yang akan diproduksi secara lokal. Dengan demikian, kami akan bisa menikmati insentif untuk HEV,” lanjutnya.
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan Kemenko Perekonomian telah mengumumkan potongan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar tiga persen untuk mobil hybrid.
Namun, aturan ini hanya berlaku bagi kendaraan yang diproduksi di dalam negeri. Hal ini dijelaskan oleh Rustam Effendi, Analis Kebijakan Ahli Madya di Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu RI. Maka dari itu, kendaraan hybrid yang masih diimpor tidak dapat menikmati fasilitas ini.
“PPnBM DTP 3 persen untuk hybrid hanya berlaku bagi produksi dalam negeri yang berpartisipasi dalam program Kemenperin, yang berhak atas tarif PPnBM yang dikurangi,” papar Rustam Effendi.
Seperti yang kita ketahui, pabrik MG Motor Indonesia sudah beroperasi sejak Januari 2024, memproduksi dua model mobil listrik unggulan, yaitu New MG ZS EV dan MG 4 EV. Kedua model tersebut menunjukkan komitmen MG untuk berinvestasi di Indonesia.
(riar/dry)