BBM hingga Listrik Aman Saat Nataru, Begini Kesiapannya
Seiring dengan mendekati perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk tahun 2024/2025, pemerintah memastikan ketersediaan sumber energi, mulai dari bahan bakar hingga listrik, aman. Untuk mengatasi potensi masalah, beberapa langkah proaktif telah diambil. Langkah-langkah ini meliputi memastikan tingkat stok yang memadai, memperkuat infrastruktur, dan membentuk tim siaga untuk mengelola lonjakan permintaan dan gangguan operasional yang mungkin terjadi. Berikut adalah detail persiapan pemerintah untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat terpenuhi selama liburan akhir tahun.
1. Kesiapan Pasokan Bahan Bakar Menjelang Nataru
Stok bahan bakar nasional aman, dengan tingkat ketahanan selama 18-20 hari untuk bensin, solar, dan avtur (bahan bakar penerbangan). Sebanyak 115 terminal bahan bakar, 7.786 SPBU, 414 SPBB, 55 SPBU umum, 6.802 outlet Pertashop, 357 agen minyak tanah, dan 71 SPBU umum (DPPU) telah disiapkan untuk periode liburan. “Berdasarkan proyeksi distribusi bahan bakar selama periode Natal dan Tahun Baru 2025, bensin diperkirakan akan mengalami peningkatan 5%, solar menurun 3,3%, dan avtur naik 6,9%,” kata Erika Retnowati, Kepala BPH Migas, dalam konferensi pers pada Kamis (19/12/2024). Layanan akan didukung oleh 1.820 SPBU siaga, 4.442 agen LPG, 156 agen minyak tanah, 56 kios, 244 operator sepeda motor, dan 207 truk tangki yang siap, termasuk di enam rest area di jalan tol dan 11 lokasi strategis seperti bandara dan pelabuhan. Tim tanggap darurat juga siap untuk mengatasi gangguan apa pun. Program promosi “Special Nataru 2024-2025” akan tersedia melalui aplikasi digital, menawarkan berbagai manfaat. Dukungan tambahan termasuk area istirahat Serambi MyPertamina dan kerjasama dengan entitas bisnis non-bahan bakar untuk rumah sewa siaga.
2. Kesiapan Pasokan LPG Menjelang Nataru
Stok LPG nasional dikonfirmasi aman, dengan tingkat ketahanan rata-rata selama 17,12 hari. Ketersediaan LPG akan tetap stabil sepanjang periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Sebanyak 32 terminal LPG, 740 titik distribusi LPG, dan 6.478 agen LPG telah disiapkan. “Kondisi stok LPG akan tetap stabil selama periode Natal dan Tahun Baru,” ujarnya. Pasokan LPG siaga 24 jam dan titik distribusi tersedia di daerah dengan permintaan tinggi. Pasokan tambahan telah diatur untuk memastikan ketersediaan di agen dan titik distribusi. Semua titik distribusi LPG memperhitungkan pengiriman lancar dari depot LPG untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas akibat peningkatan aktivitas kendaraan. Pemantauan lapangan akan dilakukan secara intensif untuk memastikan distribusi lancar. Layanan keluhan dapat diakses melalui call center 135 dan 136.
3. Kesiapan Distribusi Gas Menjelang Nataru
Distribusi gas alam terus berjalan lancar, melayani 29 area kerja yang mencakup 3.265 pelanggan komersial dan industri, 2.508 pelanggan kecil, 810.000 sambungan rumah tangga, dan sembilan pembangkit listrik. Distribusi dilakukan melalui 32.343 km pipa jaringan gas, 13 stasiun pengisian gas, tiga unit pengisian gas bergerak, dan tiga terminal LNG. Penurunan 1,7% dalam volume perdagangan diprediksi dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terutama karena beberapa pembangkit listrik menggunakan gas dari LNG. Untuk kebutuhan publik, distribusi gas alam terkompresi (CNG) terus berlanjut, dengan stasiun pengisian gas mampu 177.750 LSP dipersiapkan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memastikan distribusi lancar, termasuk pembentukan Tim Task Force Nataru, yang beroperasi mulai 18 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025. Survei aset dan pemeriksaan infrastruktur dilakukan untuk memastikan keamanan dan kelancaran operasional. Edukasi dan sosialisasi dilakukan melalui SMS blast, media sosial, dan pos layanan Task Force 24 jam. Selain itu, pemantauan jaringan ditempatkan, termasuk pengendalian melalui sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition). Langkah-langkah penguatan meliputi siaga 24 jam untuk mengelola gangguan, memastikan bahwa gas dan stasiun pengisian berfungsi secara optimal. Pasokan cadangan juga disediakan di fasilitas khusus seperti FSRU Lampung dan terminal LNG lainnya untuk mengantisipasi lonjakan permintaan.
4. Kesiapan Pasokan Listrik Menjelang Nataru
Sistem listrik nasional diproyeksikan aman selama liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Pada 25 Desember 2024, beban puncak diperkirakan mencapai 39.288 MW, sementara kapasitas pasokan akan menjadi 53.104 MW, memberikan cadangan sebesar 13.876 MW (35,4%). Dibandingkan dengan hari-hari normal, beban puncak turun 16,7%. Pada 1 Januari 2025, beban puncak nasional diproyeksikan menjadi 33.481 MW dengan kapasitas pasokan 50.909 MW. Kapasitas cadangan mencapai 13.305 MW (52,1%), meskipun mengalami penurunan 16,6% dari hari-hari normal. “Prakiraan kondisi pasokan listrik di Jawa-Bali, Sumatera, Kalimantan, dan sebagian besar Indonesia Timur selama periode Natal ini aman,” tambah Erika. Untuk menjaga keandalan pasokan listrik, beberapa langkah sedang diambil, termasuk membatasi pekerjaan berisiko tinggi yang dapat mengganggu sistem listrik, kecuali dalam keadaan darurat. Pemeliharaan preventif pada sistem pembangkitan, transmisi, dan distribusi juga dilakukan untuk memastikan stabilitas pasokan. Selain itu, fokus diberikan pada pemenuhan kebutuhan energi primer, seperti batubara, gas, dan bahan bakar, untuk memastikan kecukupan operasional harian. Generasi cadangan, termasuk pemadaman cadangan, beban teknis minimum, dan penyeimbangan beban antara subsistem, juga dioptimalkan untuk menjaga keseimbangan regional. Selain itu, personel dan peralatan dukungan siap siaga, dengan 81.591 personel, 3.318 kendaraan, dan 1.853 pos dilengkapi dengan generator, UPS, dan material pendukung lainnya yang siap untuk liburan.
Sumber: [Anom Suryaputra Media](https://anomsuryaputra.id)