Komisi I DPR Sebut Dampak AS Setop Bantuan Tak Signifikan ke RI

Komisi I DPR Sebut Dampak AS Setop Bantuan Tak Signifikan ke RI

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKS, Sukamta, memberikan pandangannya terkait keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk membekukan semua bantuan luar negeri di seluruh dunia. Menurut Sukamta, hal ini dapat memengaruhi program pembangunan di Indonesia, terutama dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Meskipun demikian, dampaknya tidak akan terlalu signifikan karena Indonesia tidak sepenuhnya bergantung pada Amerika Serikat.

Sukamta menyebut bahwa bantuan dari USAID memang penting bagi Indonesia, namun negara ini juga menerima dukungan dari berbagai lembaga internasional lainnya. Dalam konteks pandemi COVID-19, USAID telah memberikan bantuan senilai lebih dari 65 juta dolar AS untuk berbagai keperluan, seperti pengujian, pelacakan kontak, dan perawatan pasien.

Selain itu, bantuan AS juga mencakup sektor kesehatan, ekonomi, dan kemanusiaan. Misalnya, USAID telah mendukung vaksinasi nasional di Indonesia dengan bantuan senilai 30 juta dolar AS. Selain itu, AS juga memberikan dukungan ekonomi melalui lembaga seperti Bank Dunia dan ADB, serta bantuan kemanusiaan untuk korban bencana alam dan konflik.

Meskipun kebijakan Trump dapat berdampak negatif, Sukamta melihat peluang bagi Indonesia untuk menjalin kerja sama alternatif dengan negara lain, seperti Tiongkok, Uni Eropa, atau negara-negara ASEAN. Hal ini dapat menjadi langkah positif dalam memperluas jaringan kerja sama internasional Indonesia.

Keputusan AS untuk membekukan bantuan luar negeri sendiri telah mengejutkan banyak pihak, termasuk pejabat kemanusiaan. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya Indonesia untuk terus menjaga hubungan dengan berbagai negara dan lembaga internasional demi keberlangsungan program pembangunan di tanah air.

Sumber: anomsuryaputra.id

Hoegeng Awards 2025: Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu.