Kontroversi Susu di Program Makan Gratis DKI: Cukupkah Dua Kali Seminggu?
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa penyaluran susu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan tetap dilanjutkan meskipun dengan penyesuaian jadwal distribusi kepada siswa. Penjabat Gubernur DKI, Teguh Setyabudi, mengungkapkan bahwa susu akan disertakan dalam paket MBG dua kali dalam seminggu, namun jika susu tidak tersedia, akan ada alternatif menu yang disediakan.
Menurut Teguh, program MBG yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto telah dimulai dengan memberikan makanan berupa nasi, tumis kacang, ayam, tahu, dan jeruk kepada siswa di hari pertama. Ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah pusat berencana untuk terus memvariasikan menu yang disajikan di masa mendatang.
Selain itu, Teguh menekankan bahwa menu yang disiapkan di setiap sekolah telah disesuaikan dengan preferensi siswa, sehingga jika ada siswa yang memiliki ketidakcocokan dengan menu yang disediakan, alternatif akan disiapkan. Hal ini sejalan dengan upaya untuk menjaga kualitas makanan yang disajikan melalui pengawasan yang ketat.
Meskipun demikian, ada keluhan dari salah seorang siswa di SMPN 61 yang merasa kecewa karena tidak menerima susu seperti yang diharapkan. Siswa tersebut, yang dikenal dengan inisial R, menyatakan bahwa susu pernah disertakan dalam paket makanan yang diterima sebelumnya selama uji coba program MBG.
Meski mengalami ketidaksesuaian dengan jadwal distribusi susu, R tetap menyambut positif program MBG ini karena membantunya menghemat uang jajan dari orang tuanya. Program ini dianggapnya sebagai langkah yang ekonomis dan membantu siswa dalam hal keuangan.
Sumber: Anom Suryaputra
Reference:
https://anomsuryaputra.id/2025/01/07/program-makan-bergizi-gratis-dki-jakarta-tetap-berlanjut-meskipun-dengan-penyesuaian/