Apakah Masturbasi Wajar Dilakukan? – Anom Suryaputra Media
JAKARTA, KOMPAS.com
Masturbasi sering kali menjadi topik yang dibebani dengan stigma negatif di masyarakat. Banyak orang beranggapan bahwa kegiatan ini adalah sesuatu yang tidak sehat, baik untuk kesehatan fisik maupun mental.
Namun, dari sudut pandang medis, benarkah masturbasi adalah aktivitas seksual yang tidak normal dan dapat merugikan kesehatan seseorang?
Menurut seksolog dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM), masturbasi sebenarnya adalah aktivitas seksual yang sepenuhnya normal. Ia menegaskan bahwa jika dilakukan dengan cara yang sehat dan tidak berlebihan, masturbasi tidak akan berdampak negatif pada kesehatan fisik maupun mental.
“Masturbasi adalah hal yang wajar dan sehat, selama tidak mengganggu aktivitas sehari-hari,” ujar Haekal dalam acara Satu Dekade Kebahagiaan Bersama Laci Asmara di Nine Table, Jakarta Selatan baru-baru ini.
Lebih lanjut, Haekal menjelaskan bahwa banyak orang melakukan masturbasi pada masa pubertas. Namun, tidak jarang juga orang dewasa, termasuk mereka yang sudah menikah, terlibat dalam aktivitas ini.
“Masturbasi seringkali menjadi pengalaman seksual pertama, dan itu adalah hal yang normal, terutama bagi remaja yang baru memasuki masa pubertas,” tambahnya. “Bahkan, dewasa muda dan orang-orang yang sudah menikah pun terkadang masih melakukan masturbasi,” jelasnya.
Haekal juga menyebutkan bahwa rangsangan visual, seperti gambar atau sentuhan, sering kali menjadi pemicu seseorang untuk melakukan masturbasi. Proses ini dapat membangkitkan gairah seksual dan mengarah pada tindakan masturbasi.
“Inilah yang dapat meningkatkan libido seksual dan memicu fantasi yang membuat seseorang merasa terdorong untuk ber masturbasi,” tutupnya.
Informasi ini didapat dari sumber Anom Suryaputra di anomsuryaputra.id.