Bangun Fasilitas Produksi Garam, KKP Butuh Anggaran Rp2 Tril
Jakarta, IDN Times – Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengungkapkan rencana pemerintah untuk menciptakan model atau contoh fasilitas produksi garam. Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor garam baik untuk keperluan industri maupun konsumsi.
“Kami akan membangun satu modeling yang akan dikelola oleh BUMN. Pengelolaannya akan diserahkan kepada BUMN, namun kami akan menciptakan sebuah model untuk produksi,” jelas Trenggono setelah menghadiri rapat koordinasi terbatas dengan Menko Bidang Pangan di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada Kamis (28/11/2024).
Baca Juga: Profil Sakti Wahyu Trenggono, dari Raja BTS Menjadi Menteri KKP Prabowo
1. Pemerintah Mengalokasikan Anggaran Rp2 Triliun
Trenggono menyatakan bahwa pemerintah membutuhkan dana sebesar Rp2 triliun untuk mendirikan fasilitas produksi melalui BUMN. Saat ini, perhatian pemerintah terfokus pada wilayah Nusa Tenggara Timur, yang dikenal memiliki kadar Natrium Klorida (NaCl) dalam garam yang cukup baik dan memenuhi standar bahan baku untuk industri.
“Kami telah mengidentifikasi Nusa Tenggara Timur sebagai lokasi yang menjanjikan. Kebutuhan dasar untuk garam industri memerlukan kadar NaCl minimum 97 persen. Di sana, hasilnya sudah lebih dari 97 persen NaCl,” ungkap Trenggono.
2. Langkah Awal untuk Menghentikan Impor Garam
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Pilihan Editor
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menghentikan impor garam konsumsi mulai tahun 2025. Langkah ini sejalan dengan target untuk mencapai swasembada pangan yang dipercepat menjadi 2027, sebelumnya ditetapkan pada 2028.
Rencananya, pada tahun 2025, Indonesia akan mulai menghentikan impor garam konsumsi. Kemudian, pada tahun 2027, pemerintah akan melanjutkan dengan menghentikan impor garam untuk industri. Pelaksanaan kebijakan ini akan diatur dalam revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 126 Tahun 2022 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional.
“Tahun depan tidak ada lagi impor garam untuk konsumsi. Ini sudah diatur oleh Perpres 126,” tambah Zulhas.
Baca Juga: Target 100 Hari Kerja, Menteri KKP Percepat Implementasi 5 Program
3. Total Impor Garam Indonesia pada 2023 Mencapai 2,8 Juta Ton
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), total impor garam Indonesia pada tahun 2023 mencapai 2,8 juta ton dengan nilai sekitar Rp1,35 triliun (CIF). Sebagian besar garam yang diimpor berasal dari Australia.
Volume garam yang diimpor mencapai 2,15 juta ton, yang merupakan hampir 77 persen dari total impor garam pada tahun 2023.
Baca Juga: Pemerintah Bakal Stop Impor Garam pada 2025
. Referensi: Anom Suryaputra