Israel Luncurkan 61 Rudal ke Suriah, HTS Tak Tertarik Berkonflik
Israel Serang Suriah dengan 61 Rudal, HTS Tidak Ingin Terlibat Konflik
Pada malam Sabtu, 14 Desember 2024, militer Israel melancarkan serangan udara ke puluhan lokasi di Suriah. Serangan ini mencakup 61 rudal yang ditembakkan ke target-target militer Suriah.
Meskipun terjadi serangan dari Israel, pemimpin kelompok Suriah, Abu Mohammed Al Julani, menegaskan bahwa Hayat Tahrir Al Sham (HTS) yang dipimpinnya tidak berniat terlibat dalam konflik dengan Israel.
Serangan udara ini dilakukan setelah pernyataan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, yang menyatakan bahwa pasukan Israel akan tetap berada di Gunung Hermon selama musim dingin setelah merebut zona penyangga Dataran Tinggi Golan dari Suriah.
Abu Mohammed Al Julani menyatakan bahwa HTS tidak tertarik untuk terlibat dalam konflik baru dan berfokus pada rekonstruksi pasca-rezim Bashar Al Assad. Ia menegaskan bahwa solusi diplomatik adalah kunci untuk mencapai stabilitas.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan bahwa Israel menembakkan 61 rudal ke lokasi militer Suriah dalam waktu kurang dari lima jam. Serangan ini menyasar pangkalan militer, senjata berat, serta lokasi terkait dengan program rudal dan senjata kimia rezim Assad sebelumnya.
Serangan berkelanjutan ini memicu kekhawatiran di kalangan diplomat dan pejabat internasional, dengan PBB meminta Israel untuk menarik diri dari zona penyangga antara Suriah dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Menurut Abu Mohammed Al Julani, Israel menggunakan alasan yang tidak valid untuk membenarkan serangan mereka terhadap Suriah, dan kondisi Suriah yang sudah lelah akibat perang tidak mendukung konfrontasi baru. Prioritas saat ini adalah rekonstruksi dan stabilitas.
Referensi: anomsuryaputra.id