Tuding Partai Cokelat jadi Alat Politik Jokowi, PDIP Puji Jenderal Hoegeng: Polisi Merah-Putih, Bukan Parcok!
Partai Cokelat dalam Pilkada Serentak 2024: Ancaman Demokrasi?
Sebuah fenomena baru muncul di tengah Pilkada Serentak 2024 yang mengundang perhatian Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto. Ia menyampaikan kekhawatirannya terhadap keberadaan Partai Cokelat atau Parcok yang dapat merusak struktur bernegara dan mempengaruhi sistem demokrasi Indonesia.
Hasto menegaskan bahwa perbaikan sistem demokrasi memerlukan pengorbanan dan kesadaran untuk mengembalikan stabilitas politik. Ia mengaitkan kemunculan Parcok dengan praktik politik yang merugikan dalam Pilkada Serentak 2024.
Menyoroti pengaruh Partai Cokelat, Hasto mengingatkan pentingnya loyalitas Polri terhadap prinsip Merah Putih dan Presiden Prabowo Subianto. Ia menyerukan agar Polri tetap menjaga kepercayaan masyarakat dan menjalankan tugas dengan adil.
Hasto menekankan bahwa fenomena Parcok memiliki dampak luas di berbagai daerah dan mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu mempertahankan stabilitas negara.
Menyadari pentingnya keberanian dan keadilan dalam menjaga demokrasi, Hasto mengajak semua pihak yang peduli terhadap kebenaran untuk bersatu demi kebaikan Indonesia.
Dalam konteks ini, Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus menegaskan perlunya Polri untuk kembali mengutamakan Tri Brata dan Catur Prasetya sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat.
Semua pihak diharapkan dapat bersama-sama menjaga keutuhan negara dan menegakkan keadilan demi menciptakan Indonesia yang kuat dan berdaulat.
. Sumber: anomsuryaputra.id