Cegah Turis Menumpuk di Selatan, Bali Terapkan Travel Pattern
Bali akan Mengenalkan Pola Perjalanan Wisata Baru pada 2025
Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pariwisata (Dispar) telah merencanakan untuk memperkenalkan pola perjalanan wisata atau travel pattern pada tahun 2025. Langkah ini diambil untuk mengatasi masalah kepadatan wisatawan yang terjadi di bagian selatan Pulau Dewata.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjokorda Bagus Pemayun, menjelaskan bahwa dalam pengembangan travel pattern ini, Dispar Bali bekerja sama dengan Universitas Udayana (Unud) dan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali.
Pemayun menyatakan bahwa kondisi di Bali sebenarnya tidak mengalami overtourism, melainkan terjadi akumulasi wisatawan di area Bali Selatan. Untuk mengatasi hal ini, Dispar Bali telah mengusulkan moratorium pembangunan hotel dan vila kepada Menko Marves serta menyusun travel pattern yang menunjukkan potensi wisata di wilayah timur, utara, dan barat Bali.
Travel pattern ini akan mengarahkan wisatawan untuk menjelajahi destinasi di Bali Barat, Bali Utara, dan Bali Timur. Selain itu, Kementerian Pariwisata juga telah meluncurkan paket wisata 3B yang menghubungkan destinasi wisata di Banyuwangi, Bali Barat, dan Bali Utara.
Pemayun menambahkan bahwa Bali berperan sebagai lokomotif dalam mendistribusikan kunjungan wisatawan ke daerah lain, mirip dengan konsep yang telah diterapkan di negara-negara Eropa. Meskipun Bali Selatan menawarkan kemudahan aksesibilitas dan berbagai daya tarik, Bali Barat dan Bali Utara juga sedang ditingkatkan penawarannya untuk meningkatkan pengalaman wisatawan.
Sumber: Anomsuryaputra.id